Jumat, 07 April 2017

Makalah Metode Bercerita Kisah AUD

BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah
Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain (Bacrtiar S Bachir: 2005: 10). Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan, pengalaman atau sesuatu kejadian yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang rekaan belaka.
Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang untuk didengarkan dengan rasa menyenangkan oleh karena orang yang menyajikan cerita tersebut menyampaikan dengan menarik
Di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bercerita adalah salah satu metode pengembangan bahasa yang dapat mengembangkan beberapa aspek fisik maupun psikis anak usia dini sesuai dengan tahap perkembangannya. Sedangkan metode bercerita adalah cara penyampaian atau penyajian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak.
 Dalam pembelajaran pendidikan di PAUD seorang guru harus memahami bagaimana peran dan fungsi metode bercerita dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak, seperti kemampuan berbahasa secara reseptif (understanding) yang bersifat pengertian, dan kemampuan berbahasa secara ekspresif (producing) yang bersifat pernyataan. Anak usia dini berada dalam fase perkembangan bahasa secara ekspresif. Hal ini berarti anak telah dapat mengungkapkan keinginannya, penolakannya, maupun pendapatnya dengan menggunakan bahasa lisan.
Bahasa merupakan alat komunikasi sebagai wujud dari kontak social dalam menyatakan gagasan atau ide-ide dan perasaan-perasaan oleh setiap individu sehingga dalam mengembangkan bahasa yang bersifat ekspresif, seorang anak memerlukan cara yang sesuai dengan tingkat perkembangan usia dini dengan memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi pribadi anak tersebut. Melalui bercerita, dapat membantu mereka dalam mengembangkan dan melatih kemampuan bahasa yang anak-anak miliki dan dengan melalui cerita anak lebih dituntut aktif dalam mengembangkan bahasanya khususnya bahasa ekspresif dibantu oleh arahan dan bimbingan guru.

B.            Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian bercerita kisah?
2.      Apa saja manfaat dan Tujuan metode bercerita?
3.      Bagaimana langkah-langkah bercerita kisah ?
4.      Apa saja kelebihan serta kekurangan metode bercerita tersebut?

C.          Tujuan Makalah
1.      Untuk mengetahui apa Pengertian Penilaian sebagai pengukur keberhasilan pembelajaran
2.      Untuk mengetahui bagaimana Fungsi dan Tujuan Penilaian keberhasilan pembelajaran
3.      Guna mengetahui bagaimana Teknik Penilaian dalam suatu proses pembelajaran










BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Bercerita Kisah
Cerita adalah salah satu cara untuk menarik perhatian anak. Biasanya cerita disukai anak, yaitu cerita yang berkaitan dengan dunia binatang. Menurut Abudin Nata “Metode bercerita adalah suatu metode yang mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak. Islam menyadari sifat alamiah manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan. Oleh karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan.
 Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga, sekolah, dan luar sekolah. Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman bagi anak di PAUD yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik. Dengan adanya proses belajar mengajar, maka metode bercerita merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang disesuaikan dengan kondisi anak didik.
Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak dipergunakan di Taman Kanak-kanak. Metode bercerita merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak PAUD dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak PAUD.



B.        Tujuan dan Manfaat Metode Bercerita Kisah
1.      Tujuan
a.       Mengembangkan kemampuan berbahasa anak, diantaranya kemampuan menyimak/ mendengarkan (listening) dan kemampuan berbicara (speaking) dalam menambah kosa kata yang dimiliki anak
b.      Mengembangkan kemampuan berfikir, dengan bercerita anak diajak untuk memusatkan perhatian dan berfantasi serta berimajinasi mengenai jalan cerita serta mengembangkan kemampuan berfikir secara simbolik.
c.       Menanamkan pesan-pesan moral yang terkandung dalam bercerit
d.      Mengembangkan kepekaan sosial emosi anak tentang hal-hal yang terjadi disekitarnya
e.       Melatih daya ingat atau memori anak untuk menerima dan menyimpan informasi melalui urutan peristiwa yang disampaika
f.       Mengembangkan potensi kreatif anak melalui keragaman ide cerita yang dituturkan.
2.      Manfaat
Menurut para ahli pendidikan bercerita kepada anak-anak memiliki beberapa manfaat yang amat penting, yaitu:
a.       Membangun kedekatan emosional antara pendidik dengan anak
b.      Media penyampai pesan/nilai mora dan agama yang efektif
c.       Pendidikan imajinasi/fantasi
d.      Menyalurkan dan mengembangkan emosi
e.       Membantu proses peniruan perbuatan baik tokoh dalam cerita
f.       Memberikan dan memperkaya pengalaman batin
g.      Sarana Hiburan dan penarik perhatian
h.      Menggugah minat baca
i.        Sarana membangun watak mulia



C.       Langkah-langkah Bercerita Kisah
Kegiatan bercerita merupakan kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi perkembangan anak serta pencapaian tujuan pendidikan. Sebelum melaksanakan kegiatan bercerita guru terlebih dahulu harus merancang kegiatan bercerita berupa langkah-langkah yang harus ditempuh secara sistematis. Langkah-langkah dimaksud adalah sebagai berikut:
1.         Menetapkan tujuan dan tema cerita.
2.         Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih, misalnya bercerita dengan membaca langsung dari buku cerita, menggunakan gambar-gambar, menggunakan papan flannel, dst.
3.         Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita sesuai dengan bentuk bercerita yang dipilih.
4.         Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita, yang terdiri dari:
a.       menyampaikan tujuan dan tema cerita,
b.      mengatur tempat duduk,
c.       melaksanaan kegiatan pembukaan,
d.      mengembangkan cerita,
e.       menetapkan teknik bertutur,
f.       mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.
5.         Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita.

D.       Kelebihan dan Kelemahan Metode Bercerita
Metode bercerita sangat umum digunakan dalam pembelajaran anak usia dini, khususnya dalam menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan kepada anak.
Adapun kelebihan metode ini adalah:
1.      Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, karena anak sangat senang dengan cerita-cerita.
2.      Sangat sesuai untuk pendidikan afektif (nilai), sebab metode ini dapat menyampaikan nilai-nilai kebaikan kepada anak melalui contoh-contoh dalam cerita sehingga mendorong anak untuk melakukan kebaikan tersebut, sekaligus menghindari perbuatan buruk yang digambarkan dalam cerita guru.
3.      Tidak membutuhkan banyak alat dan media pembelajaran.
Adapun kelemahannya antara lain:
1.         Dalam pembelajaran ini biasanya guru lebih dominan, sehingga peran aktif anak sedikit terbatas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengkolaborasikan metode ini dengan metode-metode yang lainnya seperti tanya jawab dan bernyanyi.
2.         Guru dituntut untuk benar-benar menguasai teknik bercerita yang baik, sehingga anaktertarik dengan cerita yang dibawakannya sekaligus pesan yang ingin disampaikan akan diterima anak dengan baik.

E.        Isi Cerita
Ada seorang ibu tua yang setiap harinya selalu mencaci maki nabi Muhammad padahal ibu ini tidak pernah bertemu dengan nabi. Setiap nabi pergi ke masjid dan melewati rumahnya, Nabi selalu diludahi dan dilempar dengan kotoran unta. Tetapi Nabi tidak pernah marah, bahkan Nabi selalu memberikan salam,
Assalamu’alaikum nenek …………
Tetapi selalu dijawab , Enyahlah kau, kata sang nenek sambil mata melotot.
suatu hari nenek itu sakit dan belum ada orang yang menengoknya. Maka Nabi Muhammad segera menengok dan membantu semua pekerjaan si nenek. Melihat hal itu, nenek menangis haru. Selama ini tidak ada yang merawatnya. Tapi justru orang yang selama ini dihinanya dengan penuh kasih saying merawatnya. Sungguh mulia hati orang ini. Si nenek lalu meminta maaf pada Nabi.
Begitulah salah satu kemuliaan dan kebeningan hati Nabi Muhammad SAW. Karena itu para sahabat dan orang-orang yang pernah mengenal beliau begitu menyayanginya. Ketika Nabi wafat, orang segagah Kholifah Umar juga menangis tersedu-sedu
Hikmah Cerita
Hikmahnya adalah bahwa kita tidak boleh memiliki sifat sombong dan sifat benci terhadap sesama

F.        Evaluasi Cerita
Dalam cerita di atas  anak yang mendengarkan cerita kisah  ini berkisar antara rentang usia 4-6 tahun yang mana anak berada pada Taman Kanak-kanak.
1.         Setelah selesai bercerita guru memberikan kesimpulan tentang cerita yang di sampaikan
2.         guru memberikan penugasan kepada anak untuk menceritakan kembali cerita yang telah di sampaikan guru.
3.          Lalu anak menyimpulkan kembali isi cerita tersebut.
4.         Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah lancar dalam bercerita.

















BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Untuk dapat menguasai aspek-aspek keterampilan teknis dari penyajian cerita diatas, tentu membutuhkan persiapan yang matang. Selain itu, kemampuan dalam bercerita agar dapat memunculkan berbagai unsur diatas, dan tersaji secara padu, hanya dapat dikuasai dengan pengalaman dan latihan-latihan yang tekun. Bercerita memang salah satu bagian dari keterampilan mengajar. Sebagai sebuah keterampilan, penguasaannya tidak cukup hanya dengan memahami ilmunya secara teoritik saja. Yang lebih penting dari itu adalah keberanian dan ketekunan dalam mencobanya secara langsung. Itulah sebabnya, latihan-latihan tertentu yang rutin sangat dibutuhkan. Yang jelas, keterampilan teknis bercerita hanya dapat dikembangkan melalui latihan dan pengalaman praktek bercerita

B.            Saran
Demikian makalah ini kami sampaikan, masih ada kesalahan dalam penulisan ini kami mohon maaf. Kami juga memohon kritik dan saran para pembaca demi kebaikan penulisan dimasa yang akan datang.











DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar.  2011. Media pembelajaran . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Anita, Yus. 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Anita, Yus. 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ali, Nugraha, dkk. 2008. Cetakan Keenam. Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Badru Zaman Asep Hery Hernawan, Cucu Eliyawati. 2008. Media dan Sumber Belajar TK.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bencana Alam versi Hollywood

10 BENCANA ALAM VERSI HOLLYWOOD Bencana Alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak kerusakan yang besar bagi kehidupa...