BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin yang di jumpai selama
kehamilan pada wanita sehat yang tidak mengalami defisiensi besi atau folat
yang di sebabkan oleh penambahan volume plasma yang relative lebih besar dari
pada penambahan massa hemoglobin dan volume sel darah
Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di negara
maju maupun di negara berkembang. Badan Kesehatan Dunia atauWorld Health
Organization ( WHO ) memperkirakan bahwa 35 - 75 % ibu hamil di
negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami
anemia, diperkirakan 600.000 wanita meninggal dunia setiap tahun
akibat komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas.
Kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan kematian tidak
langsung. Kematian ibu langsung adalah sebagai penyebab komplikasi kehamilan,
persalinan, dan nifas, dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari
komplikasi tersebut.
Berdasarkan Survey Demografi Dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
Angka Kematian Ibu ( AKI )di Indonesia tertinggi di Asia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, meskipun demikian angka tersebut
masih tertinggi di Asia. Dapat dibandingkan dengan negara Asia lainnya yaitu pada tahun 2006 seperti
Malaysia 30 per 100.000 kelahiran hidup, Singapura 6 per 100.000 kelahiran
hidup, dan Vietnam 95 per 100.000 kelahiran hidup. Anonymous, di akses pada
tanggal 24 Juli 2012
Sekitar 10% kelahiran hidup mengalami komplikasi perdarahan pasca
persalinan. Komplikasi yang paling sering dari perdarahan pasca persalinan
adalah anemia. Jika kehamilan terjadi pada seorang ibu yang telah menderita
anemia, maka perdarahan pasca persalinan dapat memperberat keadaan anemia dan
dapat berakibat kematian. Penyakit yang merupakan penyebab tidak
langsung antara lain anemia, malaria, hepatitis, dan tuberkulosis. Pada waktu
persalinan, diperkirakan ibu kehilangan darah 1.000 ml tetapi tidak
mengakibatkan kematian pada ibu sehat, dan apabila terjadi pada ibu anemia,
kehilangan darah kurang dari itu dapat berakibat kematian.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah
di kemukakan di atas maka masalah dalam pembahasan ini adalah bagaimana cara
mencegah dan menagani anemia dalam kehamilan.
C. Tujuan Penulisan
Mampu memahami
secara umum tentang anemia dan melaksanakan asuhan kebidanan yang komprehensif.
Memahami hal-hal yang
berkaitan dengan anemia yaitu :
a) Definisi
b) Klasisfikasi
c) Macam-macam
d) Etiologi
e) Patofisiologi
f) Tanda dan
gejala
g) Pencegahan
h) penatalaksanaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Beberapa pengertian anemia
menurut :
1.
Anemia
adalah penurunan kadar hemoglobin yang di jumpai selama kehamilan pada wanita
sehat yang tidak mengalami defisiensi besi atau folat yang di sebabkan oleh
penambahan volume plasma yang relative lebih besar dari pada penambahan massa
hemoglobin dan volume sel darah. (Cunningham G,2005;h.1463)
2.
Anemia
didefenisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan
konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah.anemia yang diterima secara umum
adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gr/100 ml dan wanita hamil 11,0 g/dl. ( Varney
H,2006.;h.623)
3.
Anemia
didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentarsi Hb, atau hitung eritrosit di bawah
batas” normal “. Dimana umumnya ibu hamil dianggap anemi jika kadar hemoglobin
dibawah 11 gr / dl atau hematokrit kurang dari 33 %.( Prawirohardjo,
2008;h.775)
4.
Anemia
adalah penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen; hal tersebut dapat
terjadi akibat penurunan Sel Darah Merah (SDM), dan / atau penurunan hemoglobin
(Hb) dalam darah. (Fraser
Diane dan Cooper A Margaret, 2009;h.328).
5.
Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin di bawah 11g% pada
trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 g% pada trimester 2. (Saifuddin AB,
2007;h.281)
B. Klasifikasi
Anemia
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat
dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan
sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
1.
Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr
2.
Anemia ringan dengan Hb 9-10gr
3.
Anemia sedang dengan Hb 7-8gr%
4.
Anemia berat dengan Hb kurang dari 7gr%
Batasan
Anemia (Menurut DEPKES RI)
|
|
Kelompok
|
Batas
Normal Haemoglobin
|
Anak
Balita
|
11 gram %
|
Anak Usia
Sekolah
|
12 gram %
|
Wanita
Dewasa
|
12 gram %
|
Laki-laki
Dewasa
|
13 gram %
|
Ibu Hamil
|
11 gram %
|
Ibu
Menyusui > 3 bulan
|
12 gram %
|
Berdasarkan klasifikasi WHO kadar hemoglobin pada wanita hamil dapat dibagi
3 kategori yaitu (Manuaba, 2002):
1) Anemia
Ringan : Kadar Hb 9 – 11 gr%
2) Anemia
Sedang : Kadar Hb 7 – 8 gr%
3) Anemia
Berat : Kadar Hb
< 7 gr%
C. Macam Macam Anemia
1.
Anemia defisiensi besi (62,3%)
Anemia jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan oleh
kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan
darah yang banyak (persalinan yang lalu, haid, dll)
2.
Anemia
megaloblastik (29,0%)
Anemia ini berbentuk makrositik, penyebabnya adalah kekurangan asam
folik dan kekurangan vitamin B12 tetapi jarang terjadi.
3.
Anemia anemia hipoblastik
(8,0%)
Anemia jenis ini di sebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk
sel-sel darah merah baru. Untuk itu di perlukan pemeriksaan :
a. Darah tepi lengkap
b. Pemeriksaan fungsi sterna
c.
Pemeriksaan retikulosit, dll
4.
Anemia hemolitik (0,7%)
Anemia jenis ini di sebabkan penghancuran/pemecahan sel darah nerah yang
lebih cepat dari pembuatannya.
D. Etiologi Anemia
Berdasarkan ukuran sel darah
merah ( Varney H,2006.;h.624)
1.
Anemia
mikrositik (penurunan ukuran sel darah merah)
a.
Kekurangan
zat besi
b.
Talasemia
(tidak efektifnya eritropoiesis dan meningkatnya hemolisis yang mengakibatkan
tidak ade kuatnya kandungan hemoglobin)
c.
Ganguan
hemoglobin E (jenis hemoglobin genetik yang banyak di temukan di Asia Tenggara)
d.
Keracuanan
timah
e.
Penyakit
kronis (infeksi, tumor)
2.
Anemia
normositik (ukuran sel darah merah normal)
a.
Sel darah
merah yang hilang atau rusak meningkat
Kehilangan sel darah merah
akut.
b.
Gangguan
hemolisis darah
1)
Penyakit sel
sabit hemoglobin (sickle cell disease)
2)
Ganggauan C
hemoglobin
3)
Sterocitosis banyak di temukan di eropa utara
4)
Kekurangan
G6PD (glucose-6-phosphate dehi-drogenase)
5)
Anemia
hemolitik (efek samping obat)
6)
Anemia
hemolisis autoimun
c.
Penurunan
produksi sel darah merah
1)
Anemia
aplastik (gagal sumsum tulang belakang yamg mengancam jiwa)
2)
Penyakit
kronis (penyakit hati, gagal ginjal, infeksi, tumor)
d.
Ekpansi
berlebihan volume plasma pada kehamilan dan hidrasi berlebihan
3.
Anemia
makrositik (peningkatan ukuran sel darah merah)
a.
Kekurangan
vitamin B12
b.
Kekurangan
asam folat
c.
Hipotiroid
d.
Kecanduan alcohol
e.
Penyakit
hati dan ginjal kronis
E. Patofisiologi
Selama kehamilan terjadi
peningkatan volume darah (hypervolemia) merupakan hasil dari peningkatan volume
plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang beredar dalam tubuh. Tetapi
peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih
besar sehingga menberikan efek yaitu konsentrasi HB berkurang dari 12 mg/10 ml.
Pengenceran darah (Hemodilusi)
pada ibu hamil sering terjadi dengan peningkatan volume plasma 30%-40%
peningkatan sel darah merah 18-30 % dan hemoglobin 19 % secara fisiologi
hemodilusi untuk mengurangi beban kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak
kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. bila hemoglobin
itu sebelum sekitar 11 gr% maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia
fisiologi dan Hb akan menjadi 9,5 sampai 10 gr%
F. Tanda dan
gejala
1.
Tanda yang
berkaitan dengan anemia (Varney H,2006.;h.127)
a.
Pucat
b.
Ikterus
c.
Hipotensi ortostatik
d.
Edema perifer
e.
Membran
mukosa dan bantalan kuku pucat
f.
Lidah halus
(papil tak menonjol), lecet
g.
Takikardia
h.
Takipnea,
dispnea saat beraktivitas
2.
Gejala yang
berkaitan dengan anemia (Varney H,2006.;h.127)
a.
Keletihan,
mengantuk
b.
Lemah
c.
Pusing
d.
Sakit kepala
e.
Malaise
f.
Pica
g.
Napsu makan
kurang
h.
Perubahan
dalam kesukaan makanan
i.
Perubahan
mood
j.
Perubahan
kebiasaan tidur.
G. Pencegahan Anemia
1.
Pemberian
tablet besi
Wanita hamil merupakan salah
satu kelompok yang diprioritaskan dalam program suplementasi, dosis yang
dianjurkan satu hari adalah dua tablet ( satu tablet menangandung 60 mg Fe dan
200 mg asam folat ) yang dimakan selama paruh kedua kehamilan karena pada saat
tersebut kebutuhan akan zat besi sangat tinggi.
2.
Penyuluhan konsumsi tablet zat besi dapat menimbulkan efek samping yang
mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet yang diberikan. Penolakan
tersebut sebenarnya berpangkal dari ketidaktahuan mereka bahwa selama kehamilan
mereka memerlukan tambahan zat besi. Agar mengerti para wanita hamil harus
diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang bahaya yang mungkin terjadi
akibat anemia dan harus pula diyakini bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi.
3.
Modifikasi
makanan
Asupan zat besi dari makanan
dapat ditingkatkan melalui dua cara, pertama pastikan konsumsi makanan yang
cukup mengandung kalori. Kedua meningkatkan kesediaan zat besi yang
dimakan agar dapat memacu dan menghindarkan
pangan yang biasa mereduksi
penyerapan zat besi, bukan hanya padsa wanita hamil tetapi juga pada semua
wanita Usia Subur
4.
Pengawasan
penyakit infeksi
Pengobatan yang efektif dan
tepat waktu dapat mengurangi dampak gizi yang tidak diinginkan. Tindakan yang
penting sekali dilakukan selama penyakit berlangsung adalah keluarga penderita
tentang cara makan yang sehat selama dan sesudah sakit. Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan upaya kesehatan masyarakat, pencegahan sepertipenyediaan air bersih, perbaikan sanitasi dan kebersihan perorangan.
H. Penatalaksanaan
Medis.
1.
Mendiagnosis
Evaluasi awal pada wanita
hamil dengan anemia adalah melakukan pengukuran hemoglobin, hematokrit,
dan indeks-indeks sel-sel darah merah; pemeriksaan cermat terhadap sediaan
apus darah tepi.
2.
Penanganan
a.
Anemia ringan
Pada
kehamilan dengan kadar Hb 9 – 10,9 gr% masih dianggap ringan sehingga hanya
perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 400 mg asam folat peroral sekali
sehari. Hb dapat dinaikkan sebanyak 1 gr%/ bulan.
b.
Anemia sedang
1)
Pengobatan dapat dimulai dengan pemberian preparat
besi feros 600 – 1000 mg/ hari seperti sulfat ferossus atau glukonas ferossus.
Hb dapat dinaikkan sampai 10 gr/ 100 ml atau lebih asal masih ada cukup waktu
sampai janin lahir.( Saifuddin, AB, 2000 )
2)
Pemberian tablet Fe 3x1 ( Varney,H. 2007; h.625 )
c.
Anemia berat
Pemberian
preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg ( 20 ml )
intravena 2x10 ml intramuskuler pada gluteus. Transfusi darah kehamilan lanjut
dapat diberikan walaupun sangat jarang diberikan mengingat resiko transfusi
bagi ibu dan janin. ( Saifuddin,AB. 2000 )
I.
Pengaruh anemia dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
1.
Pengaruh
anemia pada kehamilan
a.
Dapat terjadi abortus
b.
Persalinan premature
c.
Perdarahan antepartum
2.
Pengaruh
anemia pada persalinan
a.
Gangguan his
b.
Partus lama
c.
Atonia uteri
3.
Pengaruh
anemia pada nifas
a.
Perdarahan
b.
Ganngguan
involusio uteri
c.
Mudah terjadi infeksi
4.
Pengaruh anemia pada janin
a.
BBLR
b.
Gangguan pertumbuhan
c.
Kematian intrauteri
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Identifikasi Data Dasar
1.
Identitas Pasien
Nama
Umur
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
|
:
:
:
:
:
:
:
|
Ny. H
25 Th
Islam
Gayo/ Indonesia
DII
Karyawan
Kp. Boom
|
Nama
Umur
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
|
:
:
:
:
:
:
:
|
Tn. K
27 Th
Islam
Gayo/ Indonesia
SMU
Swasta
Kp. Boom
|
2.
Riwayat Kehamilan Sekarang
a.
Hamil yang pertama
b.
HPHT tanggal 26 - 10 - 2016, TP tanggal 27 - 07 - 2017.
c.
Hamil ±4 bulan.
d.
Pergerakan
janin mulai dirasakan bergerak pada bulan Desember 2016, gerakan janinnya
terasa kuat dan tidak ada rasa nyeri saat bayi bergerak.
e.
Pergerakan
janin dirasakan terutama disebelah kanan.
f.
Mengeluh sering pusing terutama
setelah duduk kemudian berdiri.
g.
Mengeluh
cepat lelah dan capek bila beraktifitas.
h.
Tidak pernah
merasakan nyeri perut selama kehamilan.
3.
Riwayat
kesehatan, penyakit yang lalu dan sekarang
Ibu tidak ada
riwayat penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, dan tidak
pernah diopname di rumah sakit. Tidak ada
riwayat keluarga hamil kembar. Tidak ada
riwayat penyakit menular. Tidak ada riwayat alergi atau
pantangan terhadap makanan tertentu.
4.
Riwayat Menstruasi
a.
Menarche : umur 14
tahun
b.
Siklus
haid :
28 - 30 hari
c.
Lamanya :
5 - 7 hari
d.
Dismenorhea :
tidak ada
5.
Riwayat Psikososial, Spiritual, dan
Ekonomi
a.
Ibu dan keluarga sangat
bahagia dengan kehamilannya.
b.
Keluarga selalu memberikan
dukungan kepada ibu.
c.
Pengambil keputusan dalam
keluarga adalah suami.
d.
Biaya pengobatan dan perawatan
di tanggung oleh suami.
e.
Ibu dan suami yakin bahwa ini
kehamilan merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
f.
Ibu bersyukur dengan
kehamilannya dan selalu berdoa agar kehamilannya berlangsung normal sampai
persalinan.
6.
Riwayat Pemenuhan Kebutuhan
Dasar
a.
Kebutuhan nutrisi
Makan 3 kali sehari porsi tidak di habiskan, pola makan tidak teratur.Jenis makanan seperti nasi, lauk - pauk, sayuran, kadang – kadang makan buah, dan segelas susu setiap hari. Minum air putih ± 7 gelas sehari.
b.
Pola eliminasi
Frekuensi buang air kecil 5 - 6 kali sehari, berwarna kuning,
berbau pesing, buang air besar 1x sehari, konsistensi lembek, dan
berwarna kekuningan.
c.
Personal hygiene
Mandi 2x sehari, keramas 2x seminggu, gosok gigi 2x sehari, ganti
pakaian 2x sehari, dan mengganti pakaian dalam setiap lembab.
d.
Kebutuhan istirahat
1)
Tidur siang selama hamil :
tidak teratur.
2)
Tidur malam ± 6 - 7 jam, mulai jam 22.00 - 05.00 wib
7.
Pemeriksaan Fisik
a.
Keadaan umum ibu baik.
b.
Kesadaran komposmentis dan dapat berkomunikasi dengan
baik.
c.
Tinggi badan : 150 cm.
d.
BB sekarang 50 kg, sebelum
hamil 47 kg, dan Lila 23,5 cm.
e.
Tanda - Tanda Vital :
1)
Tekanan darah : 110/70 mmHg
2)
Nadi : 80x/ menit
3)
Suhu : 37 ⁰C
4)
Pernapasan : 20x/ menit
f.
Kepala
1)
Kulit kepala bersih, rambut
tidak mudah rontok, tidak ada massa.
2)
Ekspresi wajah tenang, tidak
ada oedema, dan cloasma gravidarum
3)
Konjungtiva agak pucat, sklera putih.
4)
Gigi tampak bersih, tidak ada
caries, tidak adapembengkakan pada gusi.
g.
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe, dan vena jugularis.
h.
Payudara
1)
Tampak
Hyperpigmentasi pada aerola mammae.
2)
Simetris kiri dan kanan,
putting susu terbentuk.
3)
Tidak ada massa dan nyeri
tekan pada payudara.
4)
Tidak ada kolostrum saat
putting susu di pencet.
i.
Abdomen
1)
Pembesaran
perut sesuai umur kehamilan.
2)
Tonus otot perut tampak tegang.
3)
Terdapat
striae livide dan linea nigra.
4)
Tidak ada
luka bekas operasi.
k.
Pemeriksaan
penunjang/ laboratorium :
1)
Haemoglobin : 8,9 gr %
2)
Urine albumin : ( negatif )
3)
Urine reduksi : ( negatif )
B. Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual
GI P0 A0, umur kehamilan 16 minggu 2
hari, situs memanjang, punggung kanan, presentase kepala, BAP, intra uterine,
tunggal, hidup, keadaan janindan ibu baik dengan
anemia sedang.
1. Tanda dan gejala seseorang mengalami anemia yaitu merasa
lelah,lemah, pusing, nafsu makan berkurang dan pucat pada konjungtiva.
2. Klasifikasi anemia sedang pada
ibu hamil 8 - 9,8 gr %. Jadi seorang wanita hamil dengan kadar Hb 8,9 gr %
termasuk dalam anemiasedang.
3. Bertambahnya darah dalam kehamilan
sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam
kehamilan antara 32 dan 36 minggu.
4. Anemia kekurangan zat
besi termasuk dalam kategori mikrositik dan merupakan penyebab utama
dalam kehamilan. Kemngkinan penyebabnya adalah pola diet dan kekurangan asupan
makanan.
C. Identifikasi Diagnosa
1.
Data Subjektif
a.
Ibu mengeluh
cepat lelah dan capek bila beraktivitas.
b.
Ibu merasa
sering pusing terutama setelah duduk lalu berdiri.
c.
Pola makan
tidak teratur.
2.
Data Objektif
a.
Umur
kehamilan 16 minggu 2 hari
b.
Konjungtiva tampak pucat
c.
Membran mukosa dan bantalan
kuku tangan pucat
d.
Hb : 8,9 gr %
3.
Analisa dan Interpretasi data
a. Kurangnya asupan makanan karena
kekurangan zat besi yang terjadi karena tidak atau kurang mengkonsumsi zat besi
dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah dan persalinan prematur.
b. Seorang ibu hamil yang anemia dikatakan
menderita anemia defisiensi besi apabila pada anamnesa didapatkan bahwa ibu
sering mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata berkunang – kunang, dan mual
muntah.
D. Perlunya Tindakan
Tidak ada
data yang menunjang untuk dilakukannya tindakan segera/ kolaborasi
E. Rencana Asuhan Kebidanan
1.
Tujuan
a.
Kehamilan dapat berlangsung
normal sampai aterm
b.
Keadaan umum ibu baik dan
keluhan teratasi
c.
Anemia sedang teratasi
2.
Kriteria
a.
TFU sesuai dengan umur
kehamilan.
b.
Usia kehamilan mencapai 16 minggu
c.
Tanda-Tanda Vital dalam batas
normal :
·
Tekanan
Darah :
Systole 110 – 130
: Dystole 60 - 90 mmHg
Nadi : 60 - 90x/ menit
Pernapasan : 18 - 24x/ menit
Suhu : 36 - 37,5 ⁰C
d.
Keluhan rasa pusing dan cepat lelah
berkurang atau hilang
e.
Konjungtiva tidak terlihat pucat.
f.
Hb dalam batas normal tidak
kurang dari 11 gr % (kadar Hb meningkat secara bertahap)
3.
Rencana Tindakan
a.
Sampaikan hasil pemeriksaan
pada ibu dan tindakan selanjutnya
b.
Jelaskan penyebab anemia dalam
kehamilan.
c.
Berikan
konseling kesehatan tentang :
§
Mengatur pola makan, gizi
seimbang untuk memenuhi tambahan kebutuhan kalori 300 kkal.
§
Mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat dan
protein hewani seperti nasi, ubi, jagung,
daging, ikan, telur dan
minum susu untuk memenuhi kebutuhan
kalori perharinya.
§
Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi serta Vitamin
C seperti hati, daging sapi, ikan, telur, dan buah - buahan.
d.
Istirahat yang cukup selama
hamil yaitu pada siang hari 1 - 2 jam dan malam hari 7 - 8
jam.
e.
Berikan penjelasan tentang tanda-tanda
bahaya dalam kehamilanyaitu :
a) Sakit kepala yang menetap
b) Penglihatan kabur
c) Nyeri perut yang hebat
d) Berkurangnya gerakan janin
e) Oedema pada wajah dan tungkai
f) Demam tinggi
g) Perdarahan jalan lahir
h) Pengeluaran
air dari jalan lahir
F. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
1.
Menyampaikan hasil pemeriksaan
pada ibu dan tindakan selanjutnya,
Umur kehamilan ibu 28 minggu 2 hari ( ± 7 bulan ), presentase kepala dengan
masalah anemia sedang dan jika anemia tidak teratasi maka potensial terjadi partus
prematur.
2.
Menjelaskan penyebab anemia,
Ibu mngerti
3.
Memberikan
konseling kesehatan tentang :
a.
Memgatur pola makan dan gizi
seimbang untuk memenuhi tambahan kebutuhan kalori : Ibu mengerti akan pentingnya makanan
dengan gizi seimbang terutama sumber protein, vitamin dan zat besi dan bersedia
mengikuti anjuran bidan.
b.
Istitahat yang cukup yaitu
pada siang hari 1 - 2 jam dan pada malam hari 7 - 8 jam
: mengerti akan pentingnya istirahat yang cukup bagi kesehatan
c.
Menjelaskan tanda bahaya dalam
kehamilan. Misalnya perdarahan pervaginam, pergerakan janin kurang, bengkak
pada wajah dan tungkai, demam tinggi, penglihatan kabur, nyeri kepala yang menetap, dan
kejang,
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
d.
Mengajarkan cara menghitung pergerakan
janin dalam 24 jam dan menjelaskan batas normal pergerakan janin yaitu minimal
10 kali selama 24 jam,
Ibu mengerti konseling yang di berikan.
e.
Menjelaskan pada ibu
pentingnya pemeriksaan antenatal selama
kehamilan,
Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
f.
Penatalaksanaan pemberian tablet Fe 3x1 325 mg sehari,
Vit. C 3x1 sehari, dan Vit. B kompleks 3x1 sehari,
Menerima dan bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan sesuai dengan
aturan minumnya.
G. Evaluasi
Evaluasi asuhan kebidanan pada kunjungan berikutnya.
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Tanggal 27 Desember 2016
Identitas istri / suami
Nama
Umur
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
|
:
:
:
:
:
:
:
|
Ny. H
25 Th
Islam
Gayo/ Indonesia
DII
Karyawan
Kp. Boom
|
Nama
Umur
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
|
:
:
:
:
:
:
:
|
Tn. K
27 Th
Islam
Gayo/ Indonesia
SMU
Swasta
Kp. Boom
|
A. Data subjektif
1. Hamil pertama dan
tidak pernah keguguran sebelumnya.
2. HPHT tanggal 26 Oktober
2016
3. Umur kehamilannya ± 4 bulan.
4. Tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama hamil.
5. Mengeluh cepat lelah dan capek bila beraktivitas.
6. Sering merasa pusing terutama setelah duduk lalu berdiri.
B. Data objektif
1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran
komposmentis.
2. TP tanggal 27 - 08 - 2012.
3. BB : 50 kg, sebelum hamil : 47 kg,
Lila : 23,5 cm.
4. Tanda-tanda vital :
1) Tekanan
darah : 110 / 70
mmHg
2) Nadi :
80x/ menit
3) Suhu : 37 ⁰C
4) Pernapasan : 20x/ menit
5.
Pemeriksaan laboratorium :
Hb : 8,9 gr %
Albumin : ( negatif )
Reduksi : ( negatif )
C. Assessment
G1 P0 A0, umur kehamilan
16 minggu 2 hari, situs memanjang, punggung kanan, presentase kepala, BAP
D. Planning
1.
Menyampaikan hasil pemeriksaan
pada ibu dan tindakan selanjutnya,
Umur kehamilan ibu 16 minggu 2 hari ( ± 4 bulan ), presentase kepala dengan masalah anemia sedang dan
jika anemia tidak teratasi maka potensial terjadi partus prematur.
2.
Menjelaskan penyebab anemia,
Ibu mengerti
3.
Memberikan
konseling kesehatan tentang :
a.
Memgatur pola makan dan gizi
seimbang untuk memenuhi tambahan kebutuhan kalori : Ibu mengerti akan pentingnya makanan
dengan gizi seimbang terutama sumber protein, vitamin dan zat besi dan bersedia
mengikuti anjuran bidan.
b.
Istitahat yang cukup yaitu pada
siang hari 1 - 2 jam dan pada malam hari 7 - 8 jam : mengerti akan pentingnya istirahat yang cukup bagi kesehatan
4.
Menjelaskan tanda bahaya dalam
kehamilan. Misalnya perdarahan pervaginam, pergerakan janin kurang, bengkak
pada wajah dan tungkai, demam tinggi, penglihatan kabur, nyeri kepala yang menetap, dan
kejang,
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
5.
Mengajarkan cara menghitung pergerakan
janin dalam 24 jam dan menjelaskan batas normal pergerakan janin yaitu minimal
10 kali selama 24 jam,
Ibu mengerti konseling yang di berikan.
6.
Menjelaskan pada ibu
pentingnya pemeriksaan antenatal selama
kehamilan,
Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
7.
Penatalaksanaan pemberian tablet Fe 3x1 325 mg sehari,
Vit. C 3x1 sehari, dan Vit. B kompleks 3x1 sehari,
Menerima dan bersedia untuk mengkonsumsi obat yang diberikan sesuai dengan
aturan minumnya.
8.
Menganjurkan ibu untuk datang
kembali memeriksakan
kehamilannya di BPS tanggal 20 Januari 2017,
9.
Ibu bersedia datang pada tanggal yang telah
ditentukan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dan Saran
Sebagian besar perempuan mengalami
anemia selama kehamilan, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, anemia defisiensi besi sekitar 62,3%,Anemia
jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan oleh kurang gizi
(malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang
banyak (persalinan yang lalu, haid, dll). Oleh karena itu sebaiknya pada semua
wanita Usia Subur
Agar di
berikan peyuluhan tentang cara mencegah anemia. Khususnya ibu hamil untuk
mencegah terjadinya komplikasi karena anemia. Dalam studi kasus ini tidak di temukan adanya kesenjangan antara teori dan
praktik.
Demikian makalah
ini kami sampaikan, masih ada kesalahan dalam penulisan ini kami mohon maaf.
Kami juga memohon kritik dan saran para pembaca demi kebaikan penulisan dimasa
yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA
Varney
Helen. Buku saku bidan. Jakarta : EGC, 2001.
Fraser M.
Diane, Cooper A. Margaret. Buku ajar bidan. Jakarta : EGC, 2009
Cunningham
Gary. F. Obstetri williams . Jakarta : EGC, 2005.
Prawirohardjo.
S. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka sarwono prawirohardjo, 2008.
Vicky C.
2006.Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC.
W,
Hanifa, Abdul, dkk. 1989. Ilmu
Bedah Kebidanan. Jakarta; PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Jumba Casino - Jumba Junction - JT Hub
BalasHapusJumba Casino offers a wide variety of 정읍 출장마사지 slots and table games, 바카라 필승법 including popular Caribbean themed table 제주도 출장안마 games, and 오산 출장안마 is 동해 출장마사지 now open 24/7!