BAB I
PENDHULUAN
A.
Latar Belakang
Keanekaragaman adalah perbedaan di
antara makhluk hidup yang hidup yang berbeda jenis dan speciesnya.sedangkan
Pengertian Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk,
penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Setiap
makhluk hidup memiliki ciri dan tempat hidup yang berbeda. Bagaimana
keanekaragaman di dunia terjadi? Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya
perbedaan sifat, seperti: ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan
lain–lain. Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan
kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki
kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk
hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah
dan terancam punah. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman
makhluk hidup adalah : Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh
faktor internal seperti materi genetik atau faktor lingkungan, seperti radiasi
dan suhu. Rekombinasi adalah proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya
kombinasi gen baru pada kromosom. Individu baru dari reproduksi seksual akan
memiliki faktor keturunan dari kedua induknya.
B.
Tujuan
makalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas sedikit banyaknya
tentang keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya dalam dunia
ini dan makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk
hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat
keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat
kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah
BAB II
A. Biosfer Dan Makhluk Hidup
Biosfer
disebut sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk hidup tinggal
dan melangsungkan kegiatan hidupnya.
Lapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu:
1. Litosfer adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana
makhluk hidup darat tinggal dan melangsungkan kehidupannya
2.
Hidrosfer
adalah lapisan air, merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup aquatik dan
merupakan sumber dari air, yang mengalami siklus untuk terjadinya hujan
3. Atmosfer adalah lapisan udara, merupakan sumber
kehidupan bagi makhluk hidup, karena dari sanalah gas-gas yang diperlukan untuk
respirasi dan proses fotosintesis diperoleh. Bahkan unsur hara dalam bentuk gas
yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer.
Lithosphere adalah akumulasi masa
dari batuan-batuan padat yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair
bumi yang panas (magma). Lithosphere terdiri dari komponen primer seperti: 1.
Mineral 2. Batuan 3. Fluida. Atmosphere adalah lapisan udara yang
mengelilingi bumi dengan ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi.[1]
B.
Asal Mula Kehidupan Di Bumi
1.
Sel Sebagai
Unit Kehidupan
Sel
merupakan unit kehidupan, baik dari segi struktural, pertumbuhan, reproduksi,
hereditas dan fungsional. Sel sebagai unit struktural maksudnya adalah sel
merupakan satuan terkecil penyusun tubuh organisme.[2]
Organisme multiseluler, tubuhnya dibangun oleh banyak sel yang diperoleh dari
pembelahan mitosis berulang-ulang sebuah sel tunggal (monoseluler) yang disebut
zigot. Akibatnya organisme mengalami pertumbuhan. Oleh karena itu dikatakan sel
sebagai unit pertumbuhan. Zigot dihasilkan dari peleburan sel kelamin (sel
benih) jantan dan betina. Karena dari sel kelamin dapat dihasilkan individu
baru, sel dikatakan juga sebagai unit produksi. Masing-masing sel kelamin (sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina) membawa materi genetik (genom) sebagai
penentu sifat (karakter) yang akan diwariskan kepada turunannya (individu
baru). Sifat oleh karena itu sel dikatakan juga sebagai unit hereditas.
Di dalam
masing-masing sel penyusun tubuh makhluk hidup terselenggara semua aktivitas
kehidupan, baik pada organisme uniseluler, organisme yang selnya bergabung
membentuk koloni dan pada organisme uniseluler. Pada organisme uniseluler,
seluruh aktivitas hidup dilaksanakan oleh sel tersebut. Pada organisme yang
berbentuk koloni belum tampak diferensiasi fungsi yang jelas dari masing-masing
sel penyusun koloninya. Sedangkan organisme multiseluler terdapat diferensiasi
fungsi untuk menjalankan aktivitas kehidupan.
Komposisi
kimiawi sel yang spesifik, kemampuan melaksanakan metabolisme, reproduksi, tumbuh
menjadi besar, tanggap terhadap rangsang dan berdaur hidup adalah hal-hal yang
membedakan organisme dengan benda mati. Agar dapat melaksanakan seluruh
aktivitas hidup, sel harus memiliki bagian-bagian utama, yaitu membran
plasma, protoplasma (cairan sel atau sitoplasma dengan seluruh organel-organel
sel yang terdapat di dalamnya), dan nukleus yang mengandung materi genetik
(genom).
2.
Pembelahan
sel
Mitosis: pembelahan pada sel somatik yang menghasilkan sel
anakan yang sama dengan sel induk. Meiosis:
pembelahan reduksi yang memisahkan kromosom-kromosom yang homolog. Terjadi pada
proses gametogenesis.[3]
3.
Teori asal
usul terjadinya makhluk hidup
a.
Teori
Generatio spontanea/ Abiogenesis, teori ini dicetuskan oleh Aristoteles
(384-322 SM) dengan percobaannya sebagai berikut: tabung reaksi diisi dengan
air yang terdapat potongan jerami, setelah sekitar 2 minggu, ternyata dalam
tabung tersebut terdapat makhluk kecil, dari percobaan tersebut Aristoteles
menyimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati secara spontan.
b.
Teori
Biogenesis, teori ini muncul untuk menyanggah teori diatas, yang dibuktikan
secara terpisah oleh Fransisco Redi (1626-1697M) dengan daging yang disimpan di
dalam stoples (tabung kaca) dan Lazarro Spallanzani (1729-1799M) dengan air
kaldu yang dimasukkan dalam botol atau tabung reaksi. Percobaan dari
Spallanzani adalah sebagai berikut: 3 model, yang tabung I tertutup rapat, II
tertutup tapi tidak terlalu rapat, dan III terbuka.
c.
Harold urey,
Teori ini mengatakan bahwa sebelum ada kehidupan di bumi, penuh dengan
senyawa-senyawa kimia diantaranya adalah metana (CH4), amonia NH3, gas
hidrogen H2 danuap air (H2O), keempat senyawa kimia setelah terkena
aliran listrik halilintar dan radiasi-radiasi sinar kosmis akan terjadi
reaksi-reaksi kimia membentuk zat hidup yang memungkinkan terjadinya makhluk
hidup yang mula-mula.
d.
Teori
Cosmozoa, Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup datang di bumi dari bagian
lain alam semesta ini. Asumsi yang mendasari teori ini adalah (a) benda hidup
itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini, (b) hidup itu
dapat dipertahankan selama perjalanan antar benda angkasa ke bumi.
e.
Teori Allen,
Mengatakan bahwa pada saat keadaan fisik bumi ini seperti keadaan sekarang,
beberapa reaksi terjadi, yaitu reaksi yang datang dari sinar matahari diserap
oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dan materi-materi.
Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan
air di muka bumi akan membentuk zat-zat yang akhirnya membentuk protoplasma
benda hidup.
1.
Reproduksi
sel
Sel
merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap sel dapat
memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui proses yang disebut
pembelahan sel atau reproduksi sel . Pada organisme bersel satu (uniseluler ),
seperti bakteri dan protozoa, proses pembelahan sel merupakan salah satu cara
untuk berkembang biak. Protozoa melakukan pembelahan sel dari satu sel menjadi
dua, dari dua sel menjadi empat, dan dari empat sel menjadi delapan, dan
seterusnya.
Pada makhluk
hidup bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel mengakibatkan bertambahnya
sel-sel tubuh. Oleh karena itu, terjadilah proses pertumbuhan pada makhluk
hidup.[4]
Pembelahan sel juga berlangsung pada sel kelamin atau sel gamet yang
bertanggung jawab dalam proses perkawinan antar individu. Setelah dewasa, sel
kelenjar kelamin pada tubuh manusia membelah membentuk sel-sel kelamin.
Seorang
laki-laki menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan wanita menghasilkan
sel telur atau ovum di dalam ovarium. Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan
menjadi dua, yaitu pembelahan secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara
tidak langsung (mitosis dan meiosis).
a. Pembelahan sel secara langsung (amitosis)
Proses
pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan ami-tosis atau pembelahan
biner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel
tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel.
b.
Pembelahan
sel secara tidak langsung (Mitosis)
Pembelahan
sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-tahapan
tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom yang
berbeda-beda.
2.
Reproduksi
tumbuhan
Sebelum
menjadi individu baru, pada tumbuhan tentunya diperlukan bahan baku atau cikal
bakal pembentuk individu baru tersebut. Pada proses perkembangbiakan generatif
(seksual) tumbuhan, bahan baku tersebut berupa sel kelamin yang disebut gamet.
Gamet jantan dan betina diperlukan untuk membentuk zigot, embrio, kemudian
individu baru. Proses pembentukan gamet, baik jantan maupun betina yang disebut
gametogenesis (genesis=pembentukan). Gametogenesis melibatkan pembelahan
meiosis dan terjadi pada organ reproduktif. Pada tumbuhan terjadi pada putik
dan benang sari. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu gamet jantan
(sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur).
3.
Gametogenesis
pada tumbuhan
Sebelum
menjadi gamet, hasil akhir meiosis pada gametogenesis mengalami perkembangan
terlebih dahulu melalui proses yang dise-but maturasi. Proses gametogenesis
pada tumbuhan berbunga (Angiospermae) saja. Pada tumbuhan berbunga,
gametogenesis diperlukan dalam pem-bentukan gamet jantan dan pembentukan gamet
betina. Pembentukan gamet jantan disebut mikrosporogenesis, sedangkan
pembentukan gamet betina disebut megasporogenesis.
4.
Resproduksi
hewan
Gametogenesis
memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangbiakan hewan.
Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua, yaitu spermatogenesis dan
oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan
(sperma).Sementara oogenesis adalah proses pembentuk an gamet betina (ovum atau
sel telur).
5.
Spermatogenesis
Sperma
berbentuk kecil, lonjong, berfl agela, dan secara keselu-ruhan bentuknya
menyerupai kecebong (berudu). Flagela pada sperma digunakan sebagai alat gerak
di dalam medium cair. Sperma dihasilkan pada testis. Pada mamalia, testis
terdapat pada hewan jantan sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada
manusia berjumlah sepasang.
6.
Oogenesis
Oogenesis
merupakan proses pembentukan sel kelamin betina atau gamet betina yang disebut
sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Di dalam ovarium, sel
induk telur yang disebut oogonium tumbuh besar sebagai oosit primer sebelum
membelah secara meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang
menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar. Meiosis I pada oosit
primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik yang berbeda, yaitu 1 sel
besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit sekunder , sedangkan sel
yang kecil disebut badan kutub primer ( polar body ).
D.
Keanekaragaman Makhluk Hidup
Nomenklatur adalah cara pemberian
nama ilmiah kepada makhluk hidup agar keanekaragaman makhluk hidup dapat di
pelajari. Makin banyak spesies organisme yang ditemukan, menyebabkan orang
melakukan klasifikasi/pengelompokan berdasarkan kepada ciri khas organisme
tersebut. Makhluk hidup di dunia ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu: dunia
Protista, dunia Plantarum dan dunia Animalia.[5]
1.
Dunia Plantarum terdiri
dari dua super divisio yaitu:
a.
Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh
yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati.
Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
1)
Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di tempat basah,
multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu
melakukan fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain.
Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan
fertilisasi antara gamet jantan dan betina. Algae dibedakan
atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan),
Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
2)
Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap,
mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun, batang dan akar, mampu
melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya me ngalami
pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet
(gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh
sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a)
Hepaticeae
(Lumut hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara
seksual dengan gametofit. Contoh: Marchantia.
b)
Musci
(Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup
ditempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
b.
Tracheophyta
Tumbuhan ya ng memiliki pembuluh
angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar, batang, dan daun
sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat
mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun
berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta
adalah:
1)
Pterydophyta mempunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak
berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat
makanan. Pterydophyta telah memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan
mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan
menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat),
Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
2)
Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun,
batang, akar, dan bunga sebagai alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian
bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang menghasilkan
gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di
dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru). Spermatophyta dibagi
menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu
a)
Gymnosp
ermae (tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae tidak memiliki bunga yang
sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat
perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus
jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: –
Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). – Coniferae, contoh: Agathis alba
(damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh:
Ginkgo biloba.
b)
Angiospermae
(Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat
reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada
yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga,
mahkota bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Se telah
terjadi pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio)
dan endosperma (cadangan makanan).
E.
Geografi
Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran
Makhluk hidup[6]
1.
Faktor
Lingkungan
Dua faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup adalah faktor abiotik
dan biotik. Faktor abiotik merupakan factor fisik yang sangat berpengaruh
terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan. Faktor abiotik meliputi:
a.
Iklim
Iklim berpengaruh besar terhadap
kehidupan. Unsur-unsur iklim sebagai berikut
1)
Suhu
Kodisi suhu udara sangat berpengaruh
terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki
persyaratan suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya,
serta batas suhu maksimum dan minimum untuk tumbuh yang dinamakan tolerensi
spesies terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan merupakan faktor pengontrol
bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian dan sebagainya.
Penamaan habitat tumbuhan biasanya sama dengan nama-nama wilayah berdasarkan
lintang buminya, seperti vegetasi hutan tropik, vegetasi lintang sedang, dan
sebagainya.
2)
Kelembaban
udara
Kelembaban berpengaruh langsung
terhadap kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah
kering, daerah lembab bahkan ada yang dapat hidup di daerah yang sangat basah
3)
Angin
Angin sangat membantu dalam proses
penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses regenerasi
tumbuhan dapat berlangsung. Bahkan ada tumbuhan tertentu yang penyebaran
benihnya dilakukan oleh angin. Contohnya, ilalang atau sejenis rumput-rumputan.
4)
Curah hujan
Untuk memenuhi kebutuhan akan air,
tumbuh-tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan dan kelembaban udara. Banyak
sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter yang khas
bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi,
dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi
tertentu, karena tunbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan makanan
bagi hewan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Keanekaragaman hayati merupakan
ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai macam variasi, betuk, penampilan,
jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk
hidup yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis, dan tingkatan genetik.
adapun
manfaat dari keanekaragaman hayati:
1. Keanekaragaman hayati sebagai
sumber kehidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena potensialnya
sebagai sumber pangan, papan, sandang, dan obat-obatan serta kebutuhan hidup
yang lain
2. Keanekaragaman
hayati merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tekhnologi
3. Mengembangkan sosial budaya
umat manusia dan membangkitkan nuansa keindahan yang merefleksikan penciptanya.
B.
SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan dan tentunya kami pemakalah
sebagai manusia biasa yang tak kan luput dari yang namanya kesalahan maka saran
konstruktif maupun kritik sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah yang
akan datang
DAFTAR PUSTAKA
Sugiarto,
Teguh dan Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta.
Pusat Perbukuan.
Hendro Darmodjo dan Yeni Kaligis.
2004. Ilmu Alamiah Dasar. Ed. Rev. Jakarta: Universitas Terbuka..
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Hukum
Islam, PT Pustaka Rizki Putra,
semarang, 1997.
T. M. Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar
Hukum Islam, Bulan Bintang, jakarta, 1981
Rahim, Sukirman dkk. 2014. Ilmu alamiah dasar (IAD). Gorontalo:
Ideas Publishing
[1] Hendro Darmodjo dan Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar.
Ed. Rev. Jakarta: Universitas Terbuka
[2] Rahim, Sukirman dkk.
2014. Ilmu alamiah dasar (IAD). Gorontalo:
Ideas Publishing
[3] Sugiarto, Teguh dan
Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta. Pusat
Perbukuan
[4] Sugiarto, Teguh dan
Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta. Pusat
Perbukuan
[5] Sugiarto, Teguh dan
Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta. Pusat
Perbukuan
[6] Hendro Darmodjo dan Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar.
Ed. Rev. Jakarta: Universitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar