Jumat, 07 April 2017

Makalah Metode Bercerita Kisah AUD

BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah
Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain (Bacrtiar S Bachir: 2005: 10). Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan, pengalaman atau sesuatu kejadian yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang rekaan belaka.
Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang untuk didengarkan dengan rasa menyenangkan oleh karena orang yang menyajikan cerita tersebut menyampaikan dengan menarik
Di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bercerita adalah salah satu metode pengembangan bahasa yang dapat mengembangkan beberapa aspek fisik maupun psikis anak usia dini sesuai dengan tahap perkembangannya. Sedangkan metode bercerita adalah cara penyampaian atau penyajian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak.
 Dalam pembelajaran pendidikan di PAUD seorang guru harus memahami bagaimana peran dan fungsi metode bercerita dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak, seperti kemampuan berbahasa secara reseptif (understanding) yang bersifat pengertian, dan kemampuan berbahasa secara ekspresif (producing) yang bersifat pernyataan. Anak usia dini berada dalam fase perkembangan bahasa secara ekspresif. Hal ini berarti anak telah dapat mengungkapkan keinginannya, penolakannya, maupun pendapatnya dengan menggunakan bahasa lisan.
Bahasa merupakan alat komunikasi sebagai wujud dari kontak social dalam menyatakan gagasan atau ide-ide dan perasaan-perasaan oleh setiap individu sehingga dalam mengembangkan bahasa yang bersifat ekspresif, seorang anak memerlukan cara yang sesuai dengan tingkat perkembangan usia dini dengan memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi pribadi anak tersebut. Melalui bercerita, dapat membantu mereka dalam mengembangkan dan melatih kemampuan bahasa yang anak-anak miliki dan dengan melalui cerita anak lebih dituntut aktif dalam mengembangkan bahasanya khususnya bahasa ekspresif dibantu oleh arahan dan bimbingan guru.

B.            Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian bercerita kisah?
2.      Apa saja manfaat dan Tujuan metode bercerita?
3.      Bagaimana langkah-langkah bercerita kisah ?
4.      Apa saja kelebihan serta kekurangan metode bercerita tersebut?

C.          Tujuan Makalah
1.      Untuk mengetahui apa Pengertian Penilaian sebagai pengukur keberhasilan pembelajaran
2.      Untuk mengetahui bagaimana Fungsi dan Tujuan Penilaian keberhasilan pembelajaran
3.      Guna mengetahui bagaimana Teknik Penilaian dalam suatu proses pembelajaran










BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Bercerita Kisah
Cerita adalah salah satu cara untuk menarik perhatian anak. Biasanya cerita disukai anak, yaitu cerita yang berkaitan dengan dunia binatang. Menurut Abudin Nata “Metode bercerita adalah suatu metode yang mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak. Islam menyadari sifat alamiah manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan. Oleh karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan.
 Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan keluarga, sekolah, dan luar sekolah. Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman bagi anak di PAUD yang bersifat unik dan menarik yang menggetarkan perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita sampai tuntas.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode bercerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan kepada anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat disampaikan pesan-pesan yang baik. Dengan adanya proses belajar mengajar, maka metode bercerita merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran yang disesuaikan dengan kondisi anak didik.
Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak dipergunakan di Taman Kanak-kanak. Metode bercerita merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak PAUD dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak PAUD.



B.        Tujuan dan Manfaat Metode Bercerita Kisah
1.      Tujuan
a.       Mengembangkan kemampuan berbahasa anak, diantaranya kemampuan menyimak/ mendengarkan (listening) dan kemampuan berbicara (speaking) dalam menambah kosa kata yang dimiliki anak
b.      Mengembangkan kemampuan berfikir, dengan bercerita anak diajak untuk memusatkan perhatian dan berfantasi serta berimajinasi mengenai jalan cerita serta mengembangkan kemampuan berfikir secara simbolik.
c.       Menanamkan pesan-pesan moral yang terkandung dalam bercerit
d.      Mengembangkan kepekaan sosial emosi anak tentang hal-hal yang terjadi disekitarnya
e.       Melatih daya ingat atau memori anak untuk menerima dan menyimpan informasi melalui urutan peristiwa yang disampaika
f.       Mengembangkan potensi kreatif anak melalui keragaman ide cerita yang dituturkan.
2.      Manfaat
Menurut para ahli pendidikan bercerita kepada anak-anak memiliki beberapa manfaat yang amat penting, yaitu:
a.       Membangun kedekatan emosional antara pendidik dengan anak
b.      Media penyampai pesan/nilai mora dan agama yang efektif
c.       Pendidikan imajinasi/fantasi
d.      Menyalurkan dan mengembangkan emosi
e.       Membantu proses peniruan perbuatan baik tokoh dalam cerita
f.       Memberikan dan memperkaya pengalaman batin
g.      Sarana Hiburan dan penarik perhatian
h.      Menggugah minat baca
i.        Sarana membangun watak mulia



C.       Langkah-langkah Bercerita Kisah
Kegiatan bercerita merupakan kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi perkembangan anak serta pencapaian tujuan pendidikan. Sebelum melaksanakan kegiatan bercerita guru terlebih dahulu harus merancang kegiatan bercerita berupa langkah-langkah yang harus ditempuh secara sistematis. Langkah-langkah dimaksud adalah sebagai berikut:
1.         Menetapkan tujuan dan tema cerita.
2.         Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih, misalnya bercerita dengan membaca langsung dari buku cerita, menggunakan gambar-gambar, menggunakan papan flannel, dst.
3.         Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita sesuai dengan bentuk bercerita yang dipilih.
4.         Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita, yang terdiri dari:
a.       menyampaikan tujuan dan tema cerita,
b.      mengatur tempat duduk,
c.       melaksanaan kegiatan pembukaan,
d.      mengembangkan cerita,
e.       menetapkan teknik bertutur,
f.       mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.
5.         Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita.

D.       Kelebihan dan Kelemahan Metode Bercerita
Metode bercerita sangat umum digunakan dalam pembelajaran anak usia dini, khususnya dalam menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan kepada anak.
Adapun kelebihan metode ini adalah:
1.      Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, karena anak sangat senang dengan cerita-cerita.
2.      Sangat sesuai untuk pendidikan afektif (nilai), sebab metode ini dapat menyampaikan nilai-nilai kebaikan kepada anak melalui contoh-contoh dalam cerita sehingga mendorong anak untuk melakukan kebaikan tersebut, sekaligus menghindari perbuatan buruk yang digambarkan dalam cerita guru.
3.      Tidak membutuhkan banyak alat dan media pembelajaran.
Adapun kelemahannya antara lain:
1.         Dalam pembelajaran ini biasanya guru lebih dominan, sehingga peran aktif anak sedikit terbatas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengkolaborasikan metode ini dengan metode-metode yang lainnya seperti tanya jawab dan bernyanyi.
2.         Guru dituntut untuk benar-benar menguasai teknik bercerita yang baik, sehingga anaktertarik dengan cerita yang dibawakannya sekaligus pesan yang ingin disampaikan akan diterima anak dengan baik.

E.        Isi Cerita
Ada seorang ibu tua yang setiap harinya selalu mencaci maki nabi Muhammad padahal ibu ini tidak pernah bertemu dengan nabi. Setiap nabi pergi ke masjid dan melewati rumahnya, Nabi selalu diludahi dan dilempar dengan kotoran unta. Tetapi Nabi tidak pernah marah, bahkan Nabi selalu memberikan salam,
Assalamu’alaikum nenek …………
Tetapi selalu dijawab , Enyahlah kau, kata sang nenek sambil mata melotot.
suatu hari nenek itu sakit dan belum ada orang yang menengoknya. Maka Nabi Muhammad segera menengok dan membantu semua pekerjaan si nenek. Melihat hal itu, nenek menangis haru. Selama ini tidak ada yang merawatnya. Tapi justru orang yang selama ini dihinanya dengan penuh kasih saying merawatnya. Sungguh mulia hati orang ini. Si nenek lalu meminta maaf pada Nabi.
Begitulah salah satu kemuliaan dan kebeningan hati Nabi Muhammad SAW. Karena itu para sahabat dan orang-orang yang pernah mengenal beliau begitu menyayanginya. Ketika Nabi wafat, orang segagah Kholifah Umar juga menangis tersedu-sedu
Hikmah Cerita
Hikmahnya adalah bahwa kita tidak boleh memiliki sifat sombong dan sifat benci terhadap sesama

F.        Evaluasi Cerita
Dalam cerita di atas  anak yang mendengarkan cerita kisah  ini berkisar antara rentang usia 4-6 tahun yang mana anak berada pada Taman Kanak-kanak.
1.         Setelah selesai bercerita guru memberikan kesimpulan tentang cerita yang di sampaikan
2.         guru memberikan penugasan kepada anak untuk menceritakan kembali cerita yang telah di sampaikan guru.
3.          Lalu anak menyimpulkan kembali isi cerita tersebut.
4.         Guru memberikan pujian kepada anak yang sudah lancar dalam bercerita.

















BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Untuk dapat menguasai aspek-aspek keterampilan teknis dari penyajian cerita diatas, tentu membutuhkan persiapan yang matang. Selain itu, kemampuan dalam bercerita agar dapat memunculkan berbagai unsur diatas, dan tersaji secara padu, hanya dapat dikuasai dengan pengalaman dan latihan-latihan yang tekun. Bercerita memang salah satu bagian dari keterampilan mengajar. Sebagai sebuah keterampilan, penguasaannya tidak cukup hanya dengan memahami ilmunya secara teoritik saja. Yang lebih penting dari itu adalah keberanian dan ketekunan dalam mencobanya secara langsung. Itulah sebabnya, latihan-latihan tertentu yang rutin sangat dibutuhkan. Yang jelas, keterampilan teknis bercerita hanya dapat dikembangkan melalui latihan dan pengalaman praktek bercerita

B.            Saran
Demikian makalah ini kami sampaikan, masih ada kesalahan dalam penulisan ini kami mohon maaf. Kami juga memohon kritik dan saran para pembaca demi kebaikan penulisan dimasa yang akan datang.











DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar.  2011. Media pembelajaran . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Anita, Yus. 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Anita, Yus. 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ali, Nugraha, dkk. 2008. Cetakan Keenam. Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Badru Zaman Asep Hery Hernawan, Cucu Eliyawati. 2008. Media dan Sumber Belajar TK.


Makalah IAD : Keanekaragaman Hayati

BAB I
PENDHULUAN
A.    Latar Belakang
Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang hidup yang berbeda jenis dan speciesnya.sedangkan Pengertian Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki ciri dan tempat hidup yang berbeda. Bagaimana keanekaragaman di dunia terjadi? Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain–lain. Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman makhluk hidup adalah : Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti materi genetik atau faktor lingkungan, seperti radiasi dan suhu. Rekombinasi adalah proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi gen baru pada kromosom. Individu baru dari reproduksi seksual akan memiliki faktor keturunan dari kedua induknya.
B.    Tujuan makalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas sedikit banyaknya tentang keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya dalam dunia ini dan makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Biosfer Dan Makhluk Hidup
Biosfer disebut sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya.
Lapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu:
1.      Litosfer adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana makhluk hidup darat tinggal dan melangsungkan kehidupannya
2.      Hidrosfer adalah lapisan air, merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup aquatik dan merupakan sumber dari air, yang mengalami siklus untuk terjadinya hujan
3.      Atmosfer adalah lapisan udara, merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, karena dari sanalah gas-gas yang diperlukan untuk respirasi dan proses fotosintesis diperoleh. Bahkan unsur hara dalam bentuk gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer.
Lithosphere adalah akumulasi masa dari batuan-batuan padat yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair bumi yang panas (magma). Lithosphere terdiri dari komponen primer seperti: 1. Mineral 2. Batuan  3. Fluida. Atmosphere adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi.[1]







B.    Asal Mula Kehidupan Di Bumi
1.      Sel Sebagai Unit Kehidupan
Sel merupakan unit kehidupan, baik dari segi struktural, pertumbuhan, reproduksi, hereditas dan fungsional. Sel sebagai unit struktural maksudnya adalah sel merupakan satuan terkecil penyusun tubuh organisme.[2] Organisme multiseluler, tubuhnya dibangun oleh banyak sel yang diperoleh dari pembelahan mitosis berulang-ulang sebuah sel tunggal (monoseluler) yang disebut zigot. Akibatnya organisme mengalami pertumbuhan. Oleh karena itu dikatakan sel sebagai unit pertumbuhan. Zigot dihasilkan dari peleburan sel kelamin (sel benih) jantan dan betina. Karena dari sel kelamin dapat dihasilkan individu baru, sel dikatakan juga sebagai unit produksi. Masing-masing sel kelamin (sel kelamin jantan dan sel kelamin betina) membawa materi genetik (genom) sebagai penentu sifat (karakter) yang akan diwariskan kepada turunannya (individu baru). Sifat oleh karena itu sel dikatakan juga sebagai unit hereditas.
Di dalam masing-masing sel penyusun tubuh makhluk hidup terselenggara semua aktivitas kehidupan, baik pada organisme uniseluler, organisme yang selnya bergabung membentuk koloni dan pada organisme uniseluler. Pada organisme uniseluler, seluruh aktivitas hidup dilaksanakan oleh sel tersebut. Pada organisme yang berbentuk koloni belum tampak diferensiasi fungsi yang jelas dari masing-masing sel penyusun koloninya. Sedangkan organisme multiseluler terdapat diferensiasi fungsi untuk menjalankan aktivitas kehidupan.
Komposisi kimiawi sel yang spesifik, kemampuan melaksanakan metabolisme, reproduksi, tumbuh menjadi besar, tanggap terhadap rangsang dan berdaur hidup adalah hal-hal yang membedakan organisme dengan benda mati. Agar dapat melaksanakan seluruh aktivitas hidup, sel harus memiliki bagian-bagian utama, yaitu membran plasma, protoplasma (cairan sel atau sitoplasma dengan seluruh organel-organel sel yang terdapat di dalamnya), dan nukleus yang mengandung materi genetik (genom).
2.      Pembelahan sel
Mitosis: pembelahan pada sel somatik yang menghasilkan sel anakan yang sama dengan sel induk. Meiosis: pembelahan reduksi yang memisahkan kromosom-kromosom yang homolog. Terjadi pada proses gametogenesis.[3]

3.      Teori asal usul terjadinya makhluk hidup
a.         Teori Generatio spontanea/ Abiogenesis, teori ini dicetuskan oleh Aristoteles (384-322 SM) dengan percobaannya sebagai berikut: tabung reaksi diisi dengan air yang terdapat potongan jerami, setelah sekitar 2 minggu, ternyata dalam tabung tersebut terdapat makhluk kecil, dari percobaan tersebut Aristoteles menyimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati secara spontan.
b.        Teori Biogenesis, teori ini muncul untuk menyanggah teori diatas, yang dibuktikan secara terpisah oleh Fransisco Redi (1626-1697M) dengan daging yang disimpan di dalam stoples (tabung kaca) dan Lazarro Spallanzani (1729-1799M) dengan air kaldu yang dimasukkan dalam botol atau tabung reaksi. Percobaan dari Spallanzani adalah sebagai berikut: 3 model, yang tabung I tertutup rapat, II tertutup tapi tidak terlalu rapat, dan III terbuka.
c.         Harold urey, Teori ini mengatakan bahwa sebelum ada kehidupan di bumi, penuh dengan senyawa-senyawa kimia diantaranya adalah metana (CH4­), amonia NH3, gas hidrogen H2 danuap air (H2O­), keempat senyawa kimia setelah terkena aliran listrik halilintar dan radiasi-radiasi sinar kosmis akan terjadi reaksi-reaksi kimia membentuk zat hidup yang memungkinkan terjadinya makhluk hidup yang mula-mula.
d.        Teori Cosmozoa, Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup datang di bumi dari bagian lain alam semesta ini. Asumsi yang mendasari teori ini adalah (a) benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini, (b) hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antar benda angkasa ke bumi.
e.         Teori Allen, Mengatakan bahwa pada saat keadaan fisik bumi ini seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi, yaitu reaksi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dan materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka bumi akan membentuk zat-zat yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.


1.      Reproduksi sel
Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui proses yang disebut pembelahan sel atau reproduksi sel . Pada organisme bersel satu (uniseluler ), seperti bakteri dan protozoa, proses pembelahan sel merupakan salah satu cara untuk berkembang biak. Protozoa melakukan pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, dari dua sel menjadi empat, dan dari empat sel menjadi delapan, dan seterusnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel mengakibatkan bertambahnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu, terjadilah proses pertumbuhan pada makhluk hidup.[4] Pembelahan sel juga berlangsung pada sel kelamin atau sel gamet yang bertanggung jawab dalam proses perkawinan antar individu. Setelah dewasa, sel kelenjar kelamin pada tubuh manusia membelah membentuk sel-sel kelamin.
Seorang laki-laki menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan wanita menghasilkan sel telur atau ovum di dalam ovarium. Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis).
a.       Pembelahan sel secara langsung (amitosis)
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan ami-tosis atau pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel.
b.      Pembelahan sel secara tidak langsung (Mitosis)
Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-tahapan tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom yang berbeda-beda.

2.      Reproduksi tumbuhan
Sebelum menjadi individu baru, pada tumbuhan tentunya diperlukan bahan baku atau cikal bakal pembentuk individu baru tersebut. Pada proses perkembangbiakan generatif (seksual) tumbuhan, bahan baku tersebut berupa sel kelamin yang disebut gamet. Gamet jantan dan betina diperlukan untuk membentuk zigot, embrio, kemudian individu baru. Proses pembentukan gamet, baik jantan maupun betina yang disebut gametogenesis (genesis=pembentukan). Gametogenesis melibatkan pembelahan meiosis dan terjadi pada organ reproduktif. Pada tumbuhan terjadi pada putik dan benang sari. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur).

3.      Gametogenesis pada tumbuhan
Sebelum menjadi gamet, hasil akhir meiosis pada gametogenesis mengalami perkembangan terlebih dahulu melalui proses yang dise-but maturasi. Proses gametogenesis pada tumbuhan berbunga (Angiospermae) saja. Pada tumbuhan berbunga, gametogenesis diperlukan dalam pem-bentukan gamet jantan dan pembentukan gamet betina. Pembentukan gamet jantan disebut mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan gamet betina disebut megasporogenesis.


4.      Resproduksi hewan
Gametogenesis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangbiakan hewan. Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua, yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan (sperma).Sementara oogenesis adalah proses pembentuk an gamet betina (ovum atau sel telur).

5.          Spermatogenesis
Sperma berbentuk kecil, lonjong, berfl agela, dan secara keselu-ruhan bentuknya menyerupai kecebong (berudu). Flagela pada sperma digunakan sebagai alat gerak di dalam medium cair. Sperma dihasilkan pada testis. Pada mamalia, testis terdapat pada hewan jantan sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia berjumlah sepasang.
6.      Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina atau gamet betina yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Di dalam ovarium, sel induk telur yang disebut oogonium tumbuh besar sebagai oosit primer sebelum membelah secara meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar. Meiosis I pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik yang berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit sekunder , sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub primer ( polar body ).

D.       Keanekaragaman Makhluk Hidup
Nomenklatur adalah cara pemberian nama ilmiah kepada makhluk hidup agar keanekaragaman makhluk hidup dapat di pelajari. Makin banyak spesies organisme yang ditemukan, menyebabkan orang melakukan klasifikasi/pengelompokan berdasarkan kepada ciri khas organisme tersebut. Makhluk hidup di dunia ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu: dunia Protista, dunia Plantarum dan dunia Animalia.[5]
1.             Dunia Plantarum terdiri dari dua super divisio yaitu:
a.       Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
1)      Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu melakukan  fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan betina.    Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
2)      Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun, batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a)      Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Contoh: Marchantia.
b)      Musci  (Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup ditempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
b.      Tracheophyta
Tumbuhan ya ng memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar, batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah:
1)      Pterydophyta mempunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pterydophyta telah memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
2)      Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru). Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu
a)      Gymnosp ermae (tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). – Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
b)      Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Se telah terjadi pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma (cadangan makanan).

E.    Geografi
Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Makhluk hidup[6]
1.      Faktor Lingkungan
Dua faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup adalah faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik merupakan factor fisik yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan. Faktor abiotik meliputi:
a.       Iklim
Iklim berpengaruh besar terhadap kehidupan. Unsur-unsur iklim sebagai berikut
1)      Suhu
Kodisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki persyaratan suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya, serta batas suhu maksimum dan minimum untuk tumbuh yang dinamakan tolerensi spesies terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan merupakan faktor pengontrol bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian dan sebagainya. Penamaan habitat tumbuhan biasanya sama dengan nama-nama wilayah berdasarkan lintang buminya, seperti vegetasi hutan tropik, vegetasi lintang sedang, dan sebagainya.
2)      Kelembaban udara
Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab bahkan ada yang dapat hidup di daerah yang sangat basah
3)      Angin
Angin sangat membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Bahkan ada tumbuhan tertentu yang penyebaran benihnya dilakukan oleh angin. Contohnya, ilalang atau sejenis rumput-rumputan.
4)      Curah hujan
Untuk memenuhi kebutuhan akan air, tumbuh-tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan dan kelembaban udara. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter yang khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi, dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu, karena tunbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan makanan bagi hewan.












BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Keanekaragaman hayati merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai macam variasi, betuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis, dan tingkatan genetik.
adapun manfaat dari keanekaragaman hayati:
1.     Keanekaragaman hayati sebagai sumber kehidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena potensialnya sebagai sumber pangan, papan, sandang, dan obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain
2.      Keanekaragaman hayati merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tekhnologi
3.    Mengembangkan sosial budaya umat manusia dan membangkitkan nuansa keindahan yang merefleksikan penciptanya.


B.    SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan dan tentunya kami pemakalah sebagai manusia biasa yang tak kan luput dari yang namanya kesalahan maka saran konstruktif maupun kritik sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah yang akan datang





DAFTAR PUSTAKA
Sugiarto, Teguh dan Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta. Pusat Perbukuan.
Hendro Darmodjo dan Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Ed. Rev. Jakarta: Universitas Terbuka..
Teungku Muhammad Hasbi Ash  Shiddieqy, Pengantar Hukum Islam,       PT Pustaka  Rizki Putra,  semarang, 1997.
T. M. Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Hukum Islam, Bulan Bintang, jakarta, 1981
Rahim, Sukirman dkk. 2014. Ilmu alamiah dasar (IAD). Gorontalo: Ideas Publishing




[1] Hendro Darmodjo dan Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Ed. Rev. Jakarta: Universitas Terbuka
[2] Rahim, Sukirman dkk. 2014. Ilmu alamiah dasar (IAD). Gorontalo: Ideas Publishing
[3] Sugiarto, Teguh dan Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta. Pusat Perbukuan
[4] Sugiarto, Teguh dan Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta. Pusat Perbukuan
[5] Sugiarto, Teguh dan Ismawati, Eny. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta. Pusat Perbukuan
[6] Hendro Darmodjo dan Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Ed. Rev. Jakarta: Universitas Terbuka

Bencana Alam versi Hollywood

10 BENCANA ALAM VERSI HOLLYWOOD Bencana Alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak kerusakan yang besar bagi kehidupa...